Baca selengkapnya
Skincare Bekasi - Kami percaya pemakaian bahan-bahan alami dalam perawatan kulit dan kosmetik sangat urgen untuk menghasilkan produk akhir yang berkualitas. Sejumlah bahan sintetis yang dipakai dalam produk perawatan kulit dan kosmetik populer diketahui dapat mengakibatkan iritasi kulit atau mengakibatkan dermatitis pada sejumlah individu.
Pengawet
Pengawet bisa berupa bahan kimia alami atau sintetis yang ditambahkan ke produk laksana makanan, farmasi, perawatan kulit, dan kosmetik untuk menangkal pembusukan atau evolusi merugikan lainnya sebagai dampak dari perkembangan mikroba atau hal kimia atau lingkungan yang tidak diinginkan.
Beberapa bahan pengawet sintetis beracun tergolong yang laksana methylchloroisothiazolinone (KATHON CG) dan formaldehyde (formalin). Pengawet sintetis yang diketahui mengakibatkan reaksi alergi tergolong donor formaldehida imidazolidinyl urea (Germall 115), diazolidinyl urea (Germall II), 2-bromo-2-nitropropane-1,3 diol, iodopropynyl butylcarbamate, DMDM hydantoin dan quaternium 15. Iritan pengawet lainnya dan alergen tergolong benzalkonium klorida, chloromethylisothiazolinone, isothiazolinone, methylisothiazolinone, methylchloroisothiazolinone serta butylated hydroxytoluene (BHT) dan butylated hydroxyanisole (BHA).
Parabens
Paraben ialah ester asam para-hidroksibenzoat (methylparaben, ethylparaben, propylparaben dan butylparaben) yang tidak jarang ditemukan dalam produk perawatan individu seperti sampo, kondisioner, dan pelembab. Ini ialah pemakaian bahan pengawet laksana paraben, yang memungkinkan produk sedang di rak toko sekitar bertahun-tahun dan bertahan di bawah situasi lingkungan yang ekstrim tanpa degradasi.
Dalam studi teranyar yang memakai hewan, paraben menunjukkan kegiatan estrogenik yang lemah, beraksi sebagai kumpulan estrogen yang dikenal sebagai xenoestrogens (buatan insan dan bukan jenis yang diproduksi tubuh secara alami). Meskipun, xenoestrogen sudah terlibat dalam sekian banyak masalah medis, melulu ada tidak banyak bukti powerful bahwa mereka benar-benar mengakibatkan efek buruk pada manusia.
Sejumlah laporan pribadi yang menjelaskan permasalahan dermatitis kontak dampak kontak dengan paraben dalam produk topikal sudah diterbitkan, tergolong makalah urgen yang diterbitkan dalam jurnal medis Dermatitis yang diterbitkan oleh American Contact Dermatitis Society, 2005
Orang yang sensitif terhadap paraben biasanya dapat mentolerir kosmetik yang berisi paraben bila dioleskan pada kulit normal yang utuh. Tempat dermatitis yang telah sembuh kadang kambuh saat bahan penyensitif diaplikasikan sementara kulit yang belum pernah menjadi lokasi dermatitis tidak bereaksi. Aspek membingungkan dari pemakaian produk yang berisi paraben ini dinamakan sebagai 'paradoks paraben'.
1Earth1U percaya bahwa terdapat bahan sintetis utama tertentu yang sangat baik dihilangkan dari produk perawatan kulit. Kami menganjurkan Anda mempertimbangkan guna kesehatan dan lingkungan dari memakai produk perawatan keelokan organik. Berhati-hatilah untuk menyimak label bahan dari produk perawatan keelokan Anda dan mengetahui implikasi potensial sebelum aplikasi. Serum Kecantikan
0 Reviews